5 Perbedaan Brand Ambassador dan Endorser dalam Dunia Marketing

Penting untuk diketahui bahwa istilah brand ambassador dan endorser pada dasarnya saling berbeda satu sama lain. Dalam hal ini, setiap orang yang bekerja di dunia bisnis wajib mengetahui apa saja perbedaan brand ambassador dan endorser tersebut.

Sebab, kedua jenis istilah ini memang sangat berkaitan dengan dunia bisnis, khususnya dalam dunia strategi marketing. Umumnya, suatu perusahaan akan menggunakan salah satu metode ini untuk memperkenalkan produk maupun layanannya ke masyarakat secara lebih luas.

Daftar Isi

5 Perbedaan Brand Ambassador dan Endorser untuk Strategi Marketing

5 Perbedaan Brand Ambassador dan Endorser untuk Strategi Marketing
Brand Ambassador dari Apps Bibit

Apa perbedaan brand ambassador dan endorser ? Sudah ada banyak orang yang mempertanyakan tentang hal ini. Sebab, ada sebagian orang yang beranggapan bahwa kedua jenis istilah dalam dunia strategi marketing ini memiliki arti dan makna yang sama.

Kendati demikian, penting untuk diketahui bahwa kedua jenis istilah dalam dunia strategi marketing ini pada dasarnya memiliki arti dan makna yang berbeda. Dalam hal ini, di sini akan dibagikan informasi terkait perbedaan istilah brand ambassador dan endorser, yaitu:

1. Dari Sisi Tanggung Jawab

Dari Sisi Tanggung Jawab

Perbedaan pertama dari kedua jenis istilah dalam dunia strategi marketing ini adalah dapat dilihat dari sisi tanggung jawabnya. Dalam hal ini, seorang endorser akan memiliki tanggung jawab untuk memberi pengaruh besar terhadap pikiran pengikutnya, untuk menggunakan produk yang sedang diiklankan.

Hal ini sangat berbeda dengan tanggung jawab seorang brand ambassador yang tergolong lebih berat lagi. Pada dasarnya, seorang brand ambassador akan menjadi wajah dan identitas dari sebuah merek tertentu. Jadi, seorang brand ambassador wajib mengenal merek yang diiklankan tersebut dengan baik.

Selain itu, perbedaan lain yang dimiliki seorang brand ambassador dan endorser adalah dapat dilihat dari pengaruhnya terhadap perusahaan.

Jika seorang brand ambassador lebih berfokus pada proses membangun kepercayaan publik terhadap suatu bisnis tertentu, untuk endorser akan memiliki titik fokus yang berbeda lagi.

Berbeda dengan brand ambassador, untuk endorser sendiri diharapkan mampu mendorong keinginan para pengikutnya untuk membeli produk maupun layanan yang sedang diiklankan tersebut.

2. Dari Sisi Durasi Kerja

Durasi Kerja Brand Ambassador Dan Endorser

Perbedaan brand ambassador dan endorser juga bisa dilihat dari sisi durasi kerja yang menjadi tanggung jawabnya tersebut. Seperti yang sudah banyak orang tahu, untuk seorang endorser sendiri memiliki durasi kerja yang lebih fleksibel.

Sebab, seorang endorser hanya perlu mempromosikan suatu produk maupun layanan tertentu dalam jangka waktu yang singkat. Umumnya, durasi waktu yang berlaku dalam hal ini akan ditentukan pada saat proses perjanjian bersama perusahaan yang bersangkutan.

Bahkan, ada beberapa endorser yang hanya perlu mengulas produk maupun layanan tersebut sekali saja. Jadi, mereka tidak akan membutuhkan waktu yang banyak untuk memenuhi tanggung jawabnya tersebut.

Hal ini berbeda dengan durasi kerja seorang brand ambassador yang tergolong lebih ketat dibanding durasi kerja seorang endorser. Umumnya, durasi kerja brand ambassador akan ditentukan oleh pihak perusahaan atau merek yang bersangkutan.

Jadi, tidak mengherankan jika durasi kerja seorang brand ambassador bisa lebih panjang dibanding durasi kerja seorang endorser. Bahkan, ada beberapa perusahaan juga yang memberikan durasi kerja selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun kepada brand ambassador yang dimilikinya.

Tentu ini bukanlah tugas yang mudah bagi sebagian besar orang. Maka dari itu, perusahaan harus bisa memilih sosok brand ambassador yang tepat dan terpercaya untuk kepentingan bisnisnya.

3. Dari Sisi Hubungannya dengan Merek/Perusahaan yang Bersangkutan

Dari Sisi Hubungannya dengan Merek atau Perusahaan yang Bersangkutan

Yang paling terlihat jelas pada perbedaan ini adalah, seorang endorser umumnya hanya pernah mencoba produk sample atau contoh yang telah diberikan pihak perusahaan secara gratis. Hal ini berbeda dengan sosok brand ambassador yang memang diwajibkan untuk menggunakan produknya.

Pada dasarnya, hal ini sudah sesuai dengan tanggung jawab dari seorang brand ambassador itu sendiri. Sesuai dengan apa yang sudah kami katakan di beberapa paragraf sebelumnya, salah satu tanggung jawab terbesar dari seorang brand ambassador adalah membangun kepercayaan publik.

Ketika publik mulai menanamkan kepercayaannya ke suatu merek yang sedang dipromosikan tersebut, maka hal ini dapat diartikan bahwa brand ambassador dari perusahaan yang bersangkutan telah berhasil melakukan tugasnya dengan baik.

Meski begitu, penting untuk selalu diingat bahwa baik itu brand ambassador maupun endorser akan memiliki peran yang besar terhadap sistem perkembangan bisnis. Dengan adanya brand ambassador maupun endorser seperti ini, perusahaan dapat lebih menjangkau konsumen secara lebih luas.

Ketika jangkauan konsumen dapat terus berkembang dan meluas, maka tingkat penjualan perusahaan pun akan terus meningkat. Dengan begitu, keuntungan yang berlimpah bisa lebih mudah untuk didapatkan oleh setiap perusahaan yang menerapkan strategi marketing ini.

4. Dari Sisi Promosi yang Dilakukan

Dari Sisi Promosi yang Dilakukan

Apa beda brand ambassador dan endorser yang selanjutnya? Pada dasarnya, perbedaan antara seorang brand ambassador dan endorser juga bisa dilihat dari sisi promosi yang dilakukannya.

Meski sama-sama memiliki peran yang besar dalam proses pemasaran produk maupun jasa pada suatu perusahaan tertentu, akan tetapi sosok brand ambassador dan endorser memiliki cara promosi yang berbeda.

Untuk brand ambassador sendiri cenderung mempromosikan suatu produk maupun jasa tertentu dengan metode word of mouth. Apa yang dimaksud dengan word of mouth? Istilah ini memiliki arti suatu proses pemasaran atau marketing yang dilakukan dari mulut ke mulut.

Dari sekian banyak strategi promosi yang ada dalam dunia bisnis, strategi word of mouth adalah yang paling sering dipilih oleh sebagian besar perusahaan. Sebab, jenis strategi pemasaran ini mampu mendatangkan konsumen dalam jumlah yang banyak sekaligus.

Sementara itu, untuk seorang endorser umumnya hanya perlu memberi ulasan atau review terhadap produk maupun jasa yang sedang dipromosikan tersebut. Jadi, setelah pihak endorser menerima contoh produk dari suatu perusahaan, mereka wajib mengulas keunggulan dari produk tersebut.

Nantinya, ulasan yang berasal dari pengalaman pribadi tersebut harus disebarluaskan melalui media sosial tertentu.

5. Dari Sisi Eksklusifitas

Dari Sisi Eksklusifitas

Perbedaan brand ambassador dan endorser yang terakhir namun tak kalah penting ini dapat dilihat dari sisi eksklusifitasnya. Berbeda dengan seorang endorser yang masih diperbolehkan untuk mempromosikan produk maupun layanan dari merek lain, hal ini berbeda dengan brand ambassador.

Sebagai seorang brand ambassador, mereka wajib berpegang teguh pada 1 merek tertentu saja. Jika ada seorang brand ambassador yang mengabaikan poin ini secara sembarangan, maka sama saja dengan mereka melanggar perjanjian yang telah dibuat sejak awal.

Umumnya, pelanggaran seperti ini harus diganti dengan denda yang cukup banyak. Jadi, dapat dipastikan bahwa seorang brand ambassador dari suatu merek tertentu akan memiliki tanggung jawab yang lebih berat untuk dilakukan. Akan ada banyak poin yang harus diperhatikan dalam hal ini.

Melihat penjelasan yang ada di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan brand ambassador dan endorser bisa dipahami secara mudah. Jadi, sekarang orang-orang tidak akan salah mengira lagi bahwa brand ambassador dan endorser memiliki arti dan makna yang sama.

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp
Telegram
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Ads Blocker Image Powered by Code Help Pro

Ads Blocker Detected!!!

We have detected that you are using extensions to block ads. Please support us by disabling these ads blocker.